Gunung
Kawah Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur yang
selalu ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menikmati alam pegunungan yang indah dan sejuk sering mereka lakukan
dengan cara berkemah di Paltuding.
Danau
Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung
Ijen. Karena proses letusan gunung Ijen, kawah tersebut dipenuhi oleh
air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan
menakjubkan. Danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau toska dan
ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan
solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat
terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait.
Lapangan
solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik dengan
konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan
mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak
pernah terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini disiang hari tak
pernah sepi karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil
dan mengangkut/memikul sublimat belerang sampai di Paltuding.
Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusak karena terjadi longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air disebabkan terjadinya rembesan/bocoran air danau di bawah dam.
Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusak karena terjadi longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air disebabkan terjadinya rembesan/bocoran air danau di bawah dam.
Terjadinya
rembesan yang terus menerus ini mengakibatkan terjadi proses
pembentukan gypsum dari hasil reaksi sulfat yang terkandung dalam air
danau dengan senyawa Kalsium baik dari air tersebut maupun dengan
Kalsium dari batuan yang dilewati dan proses penguapan yang juga
mempercepat pembentukannya. Lapangan Gipsum dapat menjadi salah satu
objek wisata yang menarik bila dikelola secara professional.
Perjalanan
wisata ke kawah Ijen, dimulai dari Paltuding 1,600 mdpl, sebuah pos
Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Dari sini jalan tanah terus
menanjak ke ketinggian 2,400m dpl dengan waktu tempuh 1.5 - 2 jam jalan
santai. Sepanjang perjalanan banyak berpapasan dengan pemikul belerang
yang ramah bertukar salam. Tiba di bibir kawah, sebuah danau hijau
tosca dengan diameter 1 km berselimutkan kabut dan asap belerang berada
jauh dibawah. Untuk bisa menuju ke sumber penghasil belerang tsb, harus
menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang dilalui
para penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan, karena seringkali
arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan.
Didasar
kawah, sejajar dengan permukaan danau terdapat tempat pengambilan
belerang. Asap putih pekat keluar menyembur dari semacam pipa besi yang
dihubungkan ke sumber belerang. Lelehan 600oC fumarol berwarna merah
membara meleleh keluar dan membeku karena udara dingin, membentuk
padatan belerang berwarna kuning terang. Terkadang bara fumarol menyala
tak terkendali, yang biasanya segera disiram air untuk mencegah reaksi
piroporik berantai. Batu-batuan belerang ini dipotong dengan linggis
dan diangkut kedlm keranjang. Para penambang umumnya bekerja sambil
menggigit kain sarung atau potongan kain seadanya sebagai penapis udara.
Pendakian
ke kawah Ijen umumnya disarankan dimulai pada pagi hari. Demi alasan
keamanan, pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup selepas pukul
14:00, karena pekatnya asap dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke
jalur pendakian. Bila melakukan perjalanan di pagi hari, pengunjung
disarankan untuk menginap di lokasi terdekat seperti Pondok Wisata di
Paltuding yang cukup bersih, atau membuka tenda di bumi perkemahan
Paltuding. Jika ingin menikmati suasana perkebunan pegunungan, tempat
yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP
Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam
kompleks perumahan perkebunan pada ketinggian sekitar 1,200 mdpl.
Temparature rata-rata di sekitar kawah Ijen adalah 13 oC di siang hari
dan 2 oC di malam hari. di penginapan Paltuding.
sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/kawah-ijen-adalah-danau-kawah-terbesar.html
sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/kawah-ijen-adalah-danau-kawah-terbesar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar